Asap hitam yang mengepul dari knalpot metromini maupun kendaraan lain, pasti mengganggu kenyamanan berkendara ditambah lagi kemacetan jalanan yang makin membuat kita pusing.
Tapi, jangan khawatir! Masalah emisi berbahaya kendaraan bermotor kini dapat dihindari, dengan cara mengganti pemakaian solar ke biodiesel. Demikian diutarakan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bagian Sistem Engineering, Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng, di sela acara sosialisasi pemanfaatan minyak goreng bekas di Gedung Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi, Serpong, Kamis (27/11).
"Kendaraan yang memakai biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit seratus persen, pasti tidak mengeluarkan asap hitam seperti kendaraan yang memakai solar. Karena set-an number biodiesel minimal 51, lebih tinggi dari solar yang hanya 48," jelasnya.
Soni mengatakan, dalam pengujian emisi, biodisel juga lebih unggul daripada solar. Katanya, biodiesel kadar karbon dioksidanya 50 persen lebih rendah daripada solar. "Dengan begitu, asap hitam bisa turun sampai 80 persen, dan partikel akan turun 30 persen dibanding solar," lanjutnya.
Meski demikian, untuk ukuran keiritan pemakaian biodiesel, kata Soni, masih sama dengan solar, malahan bila dipakai untuk genset biodiesel lebih boros tiga samapai empat persen dibanding solar. "Tapi biodiesel kan ramah lingkungan," tutur Soni singkat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar