welcome

terima kasih sudah mengunjungi blog saya

21 Mei 2010

Gulai Kepala Kakap Menggugah Selera

Menyebut kekayaan kuliner nusantara, tampaknya tidak afdol jika tidak memasukkan kuliner Betawi dalam daftar perburuan makanan enak yang patut dicoba.

Rasanya yang kaya dan jenisnya yang beragam membuat kuliner tradisional Betawi mampu bertahan di tengah serbuan makanan siap saji yang semakin marak belakangan ini. Salah satu kuliner Betawi yang cukup kondang adalah gulai kepala kakap buatan Hj Saadah.

Gulai kepala kakap Hj Saadah cukup kondang di telinga para PNS dan pekerja kantoran di Jakarta Barat. Rasanya yang menggugah selera membuat gulai buatan perempuan asli Betawi ini bisa habis dipesan pembeli hanya dalam waktu tiga jam saja.

Masakannya memang cukup membuat lidah ketagihan, meski tempat berdagangnya hanya berupa bangunan sederhana di Perumahan Permata Buana, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Tak heran, gulai kepala ikan kakap menjadi menu favorit di warung yang lokasinya di sebelah gedung Badan Pertanahan Nasional Jakarta Barat ini.

"Paling-paling hanya tiga jam saja, gulai kepala ikan kakap sudah habis terjual," ujar Hj Saadah, Jumat (7/5/2010).

Gulai kepala ikan kakap buatannya memang sangat digemari pelanggan tetapnya, sehingga menu lainnya terkadang kurang laku. "Banyak yang nyari gulai kepala ikan kakap," katanya.

Dia mengaku telah memulai berdagang nasi sejak 10 tahun lalu dan bermula dari tenda kecil di lahan tersebut.

Padahal, gulai kepala ikan kakap buatannya terkesan biasa saja dan hanya menggunakan campuran bumbu yang lazim digunakan dalam keperluan memasak sehari-hari.

Dalam satu kali masak, dirinya biasa membeli hingga 50 kepala ikan kakap dari Pasar Cengkareng. Namun, kalau ada pesanan biasanya dia akan mencari kepala ikan kakap hingga ke Pasar Ikan Muara Baru.

"Kalau ada pesanan hajatan biasanya kami masak sampai dua kali lipatnya. Kalau pesanan dalam jumlah banyak, ikannya sengaja kami datangkan dari Muara Baru," ujarnya.

Bumbunya sendiri, kata Saadah, terdiri dari cabai, bawang, lengkuas, kunyit, jahe, dan daun salam yang ditumbuk halus. Lalu, campuran bumbu itu ditumis dengan ditambahkan santan kental kelapa tanggung.

Agar bau amis kepala kakap yang telah dibelah menjadi dua hilang, tumisan ditambah daun jeruk purut. Lalu ditunggu hingga santan dan bumbu menyerap. Selanjutnya, secara perlahan ditambah dengan air putih. "Masaknya biasa saja, tapi lain tangan lain juga rasanya," canda Hj Saadah.

Untuk satu porsi gulai kepala ikan kakap lengkap dengan nasi putih ditaburi bawang goreng dibanderol Rp 20.000. Sementara untuk melengkapi kemantapan rasa, pelanggan boleh memesan es jeruk murni tanpa campuran air atau es teh manis.

Untuk memudahkan pembeli menyantap masakan buatannya, Hj Saadah juga menyediakan piring kecil untuk menaruh serpihan tulang yang telah dipisahkan dari dagingnya.

“Hati-hati makannya jangan sampai tersangkut tulang," sapa Hj Saadah mengingatkan setiap pelanggannya yang akan menyantap gulai kepala ikan kakap yang menggugah selera itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar