Public Relation Manager Batavia Air Eddy Haryanto menegaskan, Batavia tidak akan mengalami kendala keterbatasan armada saat musim haji. Eddy menjelaskan, jika musim haji tiba maka otoritas penerbangan Arab Saudi akan menghapus seluruh penerbangan reguler menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
"Sehingga dua Airbus A330-200 masing-masing berkapasitas 302 tempat duduk yang kami gunakan untuk penerbangan reguler bisa dialihkan untuk mengangkut jemaah haji," ujarnya.
Minggu (23/5/2010) ini, Batavia akan melakukan penerbangan Jakarta-Jeddah untuk pertama kalinya. Menurutnya kelancaran dari pelaksanaan penerbangan perdana itu akan dijadikan tolak ukur kesanggupan Batavia dalam melayani penerbangan haji tahun ini.
"Tapi semuanya tergantung pemerintah, kalau kita dikasih ya kita siap. Untuk berapa tarifnya juga tergantung pemerintah sebagai pihak yang menentukan. Kalau hitungannya masuk kita bisa melayani. Karena kalau tidak masuk ya tidak ada yang mau menerbangkan haji," pungkas Eddy.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dan PT Metro Batavia (Batavia Air) belum siap melayani angkutan haji 2010.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay ketidaksiapan dua maskapai itu bisa dilihat dari keterbatasan armada yang digunakan untuk melayani rute Jakarta-Riyadh-Jeddah saat ini.
Menteri Perhubungan Freddy Numberi memperkirakan tarif dasar penerbangan haji 2010 sebesar 1.595 dollar AS per jemaah. Setelah ditambah marjin keuntungan 10 persen untuk maskapai, maka tarifnya menjadi 1.754 dollar AS per jemaah.
Tahun ini, Pemerintah sudah merencanakan pemberangkatan kloter pertama jemaah Haji Indonesia pada 14 Oktober 2010 melalui sebelas embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Total jemaah tahun ini diperkirakan sebanyak 191.174 orang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar