Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, saat ini ada 300 juta penderita asma di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki 12,5 juta penderita asma. Sebanyal 95 persen di antaranya adalah penderita asma tak terkontrol.
Data ini disampaikan oleh Prof dr Faisal Yunus, PhD, SpP(K), FCCP, Ketua Umum Dewan Asma Indonesia (DAI), saat jumpa pres Hari Asma Dunia 2009 di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Senin (4/5). "Hari Asmanya sendiri baru besok. Kami prihatin dengan data tersebut karena asma, selain menyebabkan kematian, juga dapat menurunkan produktivitas penderitanya," kata Faisal pada acara yang bertema "Anda Bisa Mengontrol Asma Anda, Bertindaklah Sekarang."
Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa, secara sederhana, penderita asma tak terkontrol tersebut bisa mengganggu aktivitas penderitnya, bahkan bisa menyebabkan kematian. Adapun untuk asma terkontrol setidaknya memiliki 5 ciri. Ciri yang dimaksud seperti tanpa ada gejala asma pada siang atau malam hari, tidak terhambat dalam melaksanakan aktivitas, memiliki fungsi paru yang normal, tidak menggunakan pelega, dan tidak lagi berkunjung ke unit gawat darurat terkait asma yang dideritanya.
Mengenai angka kematian akibat asma, ternyata hal itu tidak bisa dianggap remeh. "Di dunia, penyakit asma termasuk 5 besar penyebab kematian. Paling banyak adalah di negara-negara anglo-saxon seperti Inggris, Australia, New Zealand, Kanada, dan Amerika. Sementara itu, di Indonesia, asma menjadi penyebab kematian peringkat keenam," kata Faisal
Untuk itulah, dengan menggunakan momen Hari Asma Dunia, DAI mengharapkan semakin banyak masyarakat untuk mewaspadai penyakit ini. "Kami berharap ada kesadaran bahwa asma itu bisa dikontrol sehingga tingkat kematian bisa ditekan dan penderita bisa melakukan aktivitasnya secara normal," harap Faisal.
sumber kompas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar