welcome

terima kasih sudah mengunjungi blog saya

28 Mei 2010

Tanda Tubuh Perlu Olahraga

Masih juga menunda niat untuk berolahraga? Jika separuh dari 5 pertanda di bawah ini sudah Anda alami, maka tak ada alasan lagi untuk membiarkan sepatu olahraga berdebu tak tersentuh. Di bawah ini adalah kondisi yang bisa menjadi 'warning' bahwa sudah saatnya Anda berhenti menunda menjalankan niat untuk berolahraga:

1. Terengah-engah saat naik tangga
Jika terbiasa menumpang lift, coba deh sesekali Anda 'manjat' ke kantor dengan menggunakan tangga. Tak perlu tinggi-tinggi, dua lantai saja sudah cukup. Jika baru naik separuh jalan Anda sudah mulai terengah-engah, maka segeralah atur jadwal untuk berolahraga.

Ketika melakukan aktivitas fisik yang berat, denyut nadi bertambah cepat dan kebutuhan tubuh akan oksigen meningkat. Napas yang terengah-engah menandakan tubuh Anda kekurangan oksigen. Rutin berolahraga bermanfaat melancarkan peredaran darah dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.

2. Badan lemas dan lesu berkepanjangan
Perasaan lesu dan lemas yang tak kunjung lenyap bahkan setelah beristirahat, bisa jadi mengindikasikan Anda menderita chronic fatigue syndrome. Salah satu jenis pengobatan yang direkomendasikan oleh para ahli adalah dengan melakukan olahraga. Olahraga akan membantu meningkatkan level oksigen di dalam tubuh serta memproduksi hormon endorfin yang mampu mendatangkan perasaan senang dan sehat.

3. Sering telat mikir
Kegiatan olah fisik memang ampuh membantu melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Dengan begitu, otak Anda akan mendapatkan suplai oksigen dan air yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Makanya, peredaran darah yang kurang lancar bisa membuat kerja otak terhambat sehingga Anda memiliki masalah dalam mengakses informasi.

4. Punya masalah tidur
Masalah tidur seperti insomnia seringkali disebabkan oleh gangguan psikis yang mengakibatkan tubuh kesulitan beristirahat. Menurut Shawn Talbott, Ph.D, penulit The Cortisol Connection, olahraga adalah kegiatan yang amat efektif untuk meredakan stres.

5. Bolak-balik terserang flu
Penyakit flu disebabkan oleh virus yang menyerang ketika pertahanan tubuh kita sedang lemah. Untuk menghindarinya, maka sistem imunitas tubuh perlu diperkuat dengan melakukan olahraga. Olahraga teratur berguna memperbaiki fungsi sistem limfatik serta meningkatkan kadar leukosit, sel darah putih yang dalam sistem imunitas tubuh berfungsi memerangi infeksi.

5 Teknik Relaksasi Atasi Kepanikan

Bila Anda sering menderita serangan panik, belajarlah untuk rileks. Ada sejumlah cara dan teknik rileksasi. Di antaranya meditasi, rileksasi otot, rileksasi napas, dan visualisasi. Langkah-langkah ini juga bisa membuat Anda rileks:

1. Duduk atau berbaring dalam posisi nyaman dan pejamkan mata. Biarkan rahang terbuka, kelopak mata rileks dan berat, tetapi tidak tertutup rapat.

2. Pindai tubuh Anda secara mental. Mulai dari jempol kaki dan pelan-pelan naik ke betis, paha, pantat, tubuh, lengan, tangan, jemari, leher, dan kepala. Fokus ke setiap bagian dan cari bagian yang mengalami ketegangan. Imajinasikan bahwa ketegangan itu meleleh.

3. Kencangkan otot-otot di satu daerah tubuh Anda. Kencangkan otot tangan dalam 5 hitungan dan rilekskan. Pindah ke otot lain seperti bahu, muka, lengan, kaki, dan pantat. Ini cara yang baik untuk melepaskan ketegangan.

4. Biarkan semua pikiran berkelebat, tetapi jangan fokus. Sugestikan ke diri sendiri bahwa Anda rileks dan tenang. Bahwa tangan Anda hangat, jantung berdebar normal, dan Anda merasa damai.

5. Napas perlahan, teratur, dan dalam. Sekali rileks, bayangkan Anda berada di tempat favorit yang indah dan tenang. Setelah 5-10 menit, kembalilah ke keadaan semula secara perlahan.

Berolahragalah untuk Gula Darah

Selain mengatur pola makan, pengidap diabetes juga harus rajin berolahraga. Sebab, olahraga membantu tubuh untuk maksimal menyerap semua gula yang beredar di dalam tubuh. Tapi, bukankah olahraga juga memicu ekskresi keringat sehingga cepat membuat haus? Terlebih ketika puasa, bolehkah pengidap diabetes berolahraga?

"Jangan selalu mengidentikkan olahraga dengan cucuran keringat berlebihan, khususnya bagi pengidap diabetes,” ucap Dr Michael Triangto,SpOK, spesialis kedokteran olahraga dari Slim+Health Sports Therapy.

Maka, olahraga yang cocok adalah yang bersifat aerobik dan bukan senam aerobik. Sebab, senam aerobik memiliki gerakan yang berulang-ulang dengan waktu yang pendek, maka terasa lebih berat. Alhasil, pengidap diabetes akan mudah terengah-engah dan mempercepat terjadinya penurunan darah.

Lalu, olahraga seperti apa yang bersifat aerobik? Michael menyebutkan, jalan cepat atau bersepeda santai bisa menjadi pilihan. Tapi, sebelum melakukan olahraga tersebut, Michael mengingatkan untuk melihat apakah ada penyakit lain yang menyertai diabetes. Sebab, bisa saja olahraga yang dilakukan baik untuk diabetesnya, tapi tidak untuk komplikasi penyakit lain yang dialami.

Itu mengapa sebelum berolahraga harus didefinisikan tujuannya apa dan karena goal yang ingin dicapai adalah agar tetap sehat sepanjang puasa dan setelah puasa, maka harus dilakukan sesuai nilai kesehatan. Parameter untuk ini, ujar Michael, adalah pengukuran denyut jantung dengan rumus 220 dikurang usia dalam tahun. Hasil dari rumus itu adalah 100% dari denyut jantung dan untuk pengidap diabetes, batasannya adalah 50-70% dari denyut jantung maksimal.

Misalnya, pengidap diabetes yang berusia 30 tahun, maka denyut maksimalnya adalah 190 per menit. Maka, batasan denyut jantung ketika berjalan atau bersepeda santai adalah 80-133 per menit. Artinya, Michael menjelaskan, kurang dari 80 maka latihan yang dilakukan kurang bermanfaat, tapi kalau lebih dari 133 itu berbahaya.

Jika berbicara mengenai manfaatnya, olahraga yang dilakukan dengan teratur dan untuk jangka waktu panjang dapat membantu otot menyerap gula atau glukosa yang beredar di dalam tubuh. Sebab, pengidap diabetes sulit menyerap gula, maka butuh insulin yang lebih tinggi agar glukosa yang ditumpuk mampu diserap.

0 Alasan Penting Lakukan Peregangan

Kenapa harus peregangan? Kekakuan dan ketegangan dapat terjadi pada otot bukan hanya karena olahraga. Dapat pula terjadi karena postur yang tak baik, juga stres dan kebiasaan buruk di meja kerja.

“Manfaat utama peregangan adalah fleksibilitas,” ujar James Sutherlan dari Balmain Sports Physiotherapy di Sydney, Australia. Selain itu apa lagi, ya?

Ini jawabannya:
1. Menjaga otot agar lentur dan panjang. Terlebih untuk orang yang beranjak tua, sebab penuaan menyebabkan otot dan ligamen jadi memendek.
2. Rileksasi. Peregangan akan meringankan ketegangan dan kekakuan otot.
3. Mencegah kekurangan fleksibilitas saat beranjak tua.
4. Mengurangi persendian yang rusak, yang bisa berakibat mengurangi sakit sendi.
5. Menjadikan postur lebih baik dan mengoreksi ketidakseimbangan tubuh karena kekakuan otot.
6. Tidur jadi lebih baik.
7. Meningkatkan energi dan sirkulasi darah.
8. Mengurangi risiko cedera dengan menjaga keseimbangan tubuh.
9. Meringankan otot yang nyeri sesudah olahraga.
10. Memperbaiki penampilan fisik. @

Panduan untuk Peregangan
- Lakukan peregangan di mana pun: di depan televisi, di tempat kerja, atau di dalam mobil.
- Bisa juga melakukan peregangan berpasangan atau menggunakan alat untuk modifikasi peregangan.
- Lakukan peregangan sebagai bagian dari pendinginan saat berolahraga.
- Lakukan peregangan paling tidak selama 10-30 detik.
- Jangan lakukan peregangan lebih dari 1 menit.
- Jangan menahan napas selama peregangan. Sebaliknya, lakukan latihan pernapasan dalam untuk menambah pasokan oksigen bagi otot selama proses rileksasi.
- Jangan lakukan peregangan dalam keadaan nyeri otot.
- Jangan lakukan peregangan berlebihan jika sedang hamil karena saat itu kondisi ligamen mudah kena cedera.

Olahraga Satu Jam Lebih Efektif!

Seseorang secara alami akan mengalami penambahan berat badan karena metabolismenya, proses ketika tubuh membakar kalori, menjadi lambat seiring dengan pertambahan usia. Padahal, penyakit terkait erat sekali dengan kehadiran lemak secara berlebihan.

Untuk menjaga berat badan yang normal, berapa pun usia Anda, yang dilakukan adalah menurunkan berat badan secara bertahap lewat olahraga. Para pakar kesehatan di Amerika merekomendasikan 150 menit dalam seminggu sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit kronik. Namun, takaran waktu tersebut kurang cukup untuk mengurangi berat badan.

Para ahli mengungkapkan, cara yang paling baik untuk mendapatkan berat tubuh yang sehat adalah berolahraga dengan takaran lebih banyak, sekitar satu jam setiap hari. Bahkan, apabila cara ini dilakukan sejak usia pertengahan, manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang.

Sejumlah peneliti dari Brigham and Women's Hospital melakukan penelitian untuk mengetahui dengan pasti takaran waktu yang paling tepat untuk mencegah kegemukan tanpa harus membatasi kalori. Penelitian yang diketuai oleh I-Min Lee, ScD dari Harvard Medical School ini melibatkan 34.000 responden wanita yang rata-rata berusia 54.

Lee menemukan bahwa makin aktif seseorang berolahraga, makin sedikit penurunan berat badan yang diperoleh. "Apabila dibandingkan antara kelompok wanita yang sangat aktif olahraga, kelompok yang kurang begitu aktif justru mencapai penurunan berat badan lebih banyak," katanya.

Para Ahli Kerangka dan Otot

Dalam dunia kedokteran, masalah dan gangguan pada sistem muskuloskeletal (otot, tulang, ligamen dan tendon, yang memungkinkan kita melakukan berbagai gerakan) ditangani pakar di bidangnya masing-masing. Siapa saja mereka?

Ahli rematik, reumatologis (dr.Sp.PD)
Reumatolog atau ahli rematik adalah dokter yang mendapat pendidikan khusus tentang cara mendiagnosis dan merawat penyakit yang berhubungan dengan otot dan persendian terutama peradangan atau penyakit autoimun seperti artritis reumatoid atau lupus eritematosus.

Ahli ortopedi, ortopedis
Seorang ahli ortopedis adalah ahli bedah yang mendapat pelatihan khusus mengelola kelainan bagian tubuh yang dapat digerakkan termasuk kerangka, persendian, otot, ligamen dan tulang rawan. Seorang ahli ortopedi dapat menentukan apakah diperlukan pembedahan atau tidak.

Ahli fisik (fisiatris)
Mereka adalah spesialis pengobatan fisik dan rehabilitasi, untuk semaksimal mungkin mengembalikan atau memperbaiki fungsi persendian, otot, dan anggota tubuh yang cedera atau rusak. Para fisiatris juga melatih cara menjaga kondisi sistem muskuloskeletal dan melindungi persendian dari cedera lebih lanjut. Fisiatris berperan merawat cedera yang tidak melewati pembedahan.

Terapi fisik (fisioterapis)
Fisioterapis adalah profesional berserfitikat yang memembuat program - termasuk latihan terapi serta cara mengelola nyeri - sehingga dapat dilakukan rehabilitasi atau penyembuhan setelah terjadinya cedera atau menderita sakit. Terapis fisik bukanlah dokter dan mereka tidak memiliki wewenang menulis resep.

Terapis okupasi
Terapis okupasi adalah profesional bersertifikat yang khusus menangani fungsi anggota tubuh bagian atas. Terapis okupasi seringnya bekerja sama dengan fisioterpis. Terapis okupasi memberi pelatihan untuk gerakan sehari-hari tubuh bagian atas setelah terjadinya cedera.

Jahe Redakan Nyeri Otot

Tanaman jahe sudah lama dikenal sebagai bahan obat tradisional dan bumbu masakan. Rasanya yang sedikit pedas mampu memberikan efek menghangatkan badan. Berdasarkan riset terkini, jahe (Zingiber officinale roscoe) ternyata berkhasiat meredakan nyeri otot akibat olahraga.

Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya peradangan. Manfaat jahe untuk mengatasi nyeri otot belum banyak diteliti. Para ilmuwan dari Universitas Georgia mengatakan, rasa hangat jahe memiliki efek meredakan sakit.

Tim peneliti yang diketuai Patric O'Connor melakukan dua riset untuk meneliti khasiat jahe selama 11 hari. Jahe yang dipakai adalah jahe mentah dan jahe yang dipanaskan. Para responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yakni yang diberi kapsul yang berisi jahe mentah atau yang dipanaskan dan sisanya mendapat kapsul placebo. Setiap hari mereka harus meminum suplemen tersebut.

Setiap hari para responden diminta melakukan olahraga high impact yang berisiko menderita nyeri otot di lengan. Ternyata, kelompok yang mengonsumsi suplemen jahe nyeri ototnya berkurang hingga 25 persen dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi jahe.

Suplemen jahe mungkin belum banyak dikonsumsi masyarakat. Pemanfaatan jahe lebih banyak dalam bentuk minuman hangat. Minuman ini dipercaya dapat menjaga tubuh tetap bugar wakau menghadapi stres, masuk angin, dan kegiatan fisik yang melelahkan.
Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh saat penyembuhan.

Bakar Lemak dengan Membangun Otot

Kegiatan olahraga berfungsi membakar kalori agar kalori berlebihan tidak menjadi lemak dalam tubuh. Latihan teratur dengan intensitas sedang sampai berat berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit dan membantu memerangi pengaruh merugikan dari kelebihan berat badan.

Olahraga aerobik, minimal 30 menit setiap hari dan dilakukan secara teratur, telah terbukti dapat membakar lemak dan mengencangkan otot-otot. Itu sebabnya latihan aerobik harus jadi bagian dari strategi untuk memangkas kelebihan berat badan.

Kendati begitu, apabila kita menambah latihan aerobik dengan latihan membangun otot, seperti mengangkat beban, hasilnya akan lebih baik. "Jaringan otot memerlukan kalori lebih banyak," kata Janet Walberg Ranin, PhD, profesor di Exercise Science Program di Virginia Polytechnic Institute, Amerika Serikat.

Jika kita meningkatkan massa otot sambil mengurangi lemak, berarti kita meningkatkan kemampuan pembakaran. "Sampai petang hari, ketika Anda duduk dalam rapat atau membaca, otot-otot Anda yang baru terus bekerja membakar kalori," kata Ranin.

Latihan daya tahan tidak hanya sebatas mengangkat barbel. Jika Anda ingin betul-betul melatih kelompok otot yang lain, cara yang terbaik adalah pergi ke pusat kebugaran dan meminta pelatih menunjukkan latihan-latihan yang tepat. Di gym juga biasanya terdapat berbagai alat untuk menggunakan otot leher, lengan, dada, atau kaki. Jika sudah tahu, Anda bisa mengerjakan latihan serupa di rumah.

Pilihlah latihan teratur yang cukup intens, sering, dan dalam jangka waktu yang cukup dengan jenis latihan yang tepat secara bertahap. Semakin sering Anda mengerjakannya, makin cepat peningkatan massa otot Anda. Dengan demikian, makin banyak pula lemak yang terbakar.

9 Cara Lindungi Sendi

Berbagai aktivitas yang kita lakukan setiap hari akan memberi pengaruh pada tubuh, misalnya posisi yang salah saat duduk, membawa beban, atau mengangkat barang, yang dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh. Berikut beberapa tips untuk melindungi sendi.

1. Awasi berat badan
Menjaga berat badan dalam rentang yang normal menjadi langkah terbaik yang bisa dilakukan bagi kesehatan sendi. Berat badan akan memberi beban pada persendian, seperti lutut, pinggul, dan punggung. Itu sebabnya, mereka dengan berat badan berlebih biasanya memiliki masalah sendi. Segera turunkan berat badan guna mengurangi tekanan pada sendi. Ingat bahwa setiap kenaikan setengah kilogram akan memberi tekanan 4 kali lipat pada lutut.

2. Berolahragalah
Olahraga seperti aerobik dapat mengurangi pembengkakan sendi. Pilih olahraga aerobik benturan rendah seperti bersepeda atau berenang. Cara sehat lainnya adalah banyak bergerak. Ubah posisi duduk secara berkala dan istirahat sejenak dari pekerjaan untuk melakukan peregangan atau berjalan mondar-mandir.

3. Bentuklah otot
Otot yang kuat akan menyokong sendi dengan baik. Latihan beban membantu membangun otot. Namun konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai latihan beban. Anda tentu tak ingin membuat masalah pada sendi di saat Anda ingin menguatkannya.

4. Batasi latihan
Sejumlah latihan olahraga bisa jadi terlalu berat bagi sendi. Karena itu hindari olahraga yang dapat menyebabkan nyeri sendi.

5. Perbaiki postur tubuh
Postur tubuh yang baik, pada saat duduk dan berdiri, akan melindungi sendi leher hingga lutut. Postur yang baik juga membantu melindungi sendi pinggul dan otot punggung. Perhatikan pula postur ketika mengangkat dan membawa barang.

6. Gunakan pengaman
Pastikan Anda menggunakan helm, pelindung lutut, siku maupun pergelangan tangan saat melakukan aktivitas beresiko tinggi, termasuk bersepeda, bermain sepatu roda. Penggunaan perlengkapan ini akan mencegah terjadinya cedera dan mengurangi tekanan pada sendi.

7. Kompres es
Es merupakan pereda nyeri yang baik dan membantu meredakan pembengkakan pada sendi.

8. Asup makanan bergizi
Makanan bergizi seimbang membantu menguatkan tulang. Tulang yang kuat membuat tubuh stabil dan mencegah terjadinya jatuh yang bisa menimbulkan kerusakan sendi. Pastikan Anda mengasup makanan kaya kalsium serta vitamin D. Konsumsi jeruk juga disarankan karena penelitian menunjukkan vitamin C dan antioksidan lainnya membantu mengurangi osteoartritis.

9. Lindungi dengan glukosamin
Pemakaian glukosamin secara teratur membantu melindungi persendian dan mengurangi risiko osteoartritis.

9 Cara Lindungi Sendi

Berbagai aktivitas yang kita lakukan setiap hari akan memberi pengaruh pada tubuh, misalnya posisi yang salah saat duduk, membawa beban, atau mengangkat barang, yang dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh. Berikut beberapa tips untuk melindungi sendi.

1. Awasi berat badan
Menjaga berat badan dalam rentang yang normal menjadi langkah terbaik yang bisa dilakukan bagi kesehatan sendi. Berat badan akan memberi beban pada persendian, seperti lutut, pinggul, dan punggung. Itu sebabnya, mereka dengan berat badan berlebih biasanya memiliki masalah sendi. Segera turunkan berat badan guna mengurangi tekanan pada sendi. Ingat bahwa setiap kenaikan setengah kilogram akan memberi tekanan 4 kali lipat pada lutut.

2. Berolahragalah
Olahraga seperti aerobik dapat mengurangi pembengkakan sendi. Pilih olahraga aerobik benturan rendah seperti bersepeda atau berenang. Cara sehat lainnya adalah banyak bergerak. Ubah posisi duduk secara berkala dan istirahat sejenak dari pekerjaan untuk melakukan peregangan atau berjalan mondar-mandir.

3. Bentuklah otot
Otot yang kuat akan menyokong sendi dengan baik. Latihan beban membantu membangun otot. Namun konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai latihan beban. Anda tentu tak ingin membuat masalah pada sendi di saat Anda ingin menguatkannya.

4. Batasi latihan
Sejumlah latihan olahraga bisa jadi terlalu berat bagi sendi. Karena itu hindari olahraga yang dapat menyebabkan nyeri sendi.

5. Perbaiki postur tubuh
Postur tubuh yang baik, pada saat duduk dan berdiri, akan melindungi sendi leher hingga lutut. Postur yang baik juga membantu melindungi sendi pinggul dan otot punggung. Perhatikan pula postur ketika mengangkat dan membawa barang.

6. Gunakan pengaman
Pastikan Anda menggunakan helm, pelindung lutut, siku maupun pergelangan tangan saat melakukan aktivitas beresiko tinggi, termasuk bersepeda, bermain sepatu roda. Penggunaan perlengkapan ini akan mencegah terjadinya cedera dan mengurangi tekanan pada sendi.

7. Kompres es
Es merupakan pereda nyeri yang baik dan membantu meredakan pembengkakan pada sendi.

8. Asup makanan bergizi
Makanan bergizi seimbang membantu menguatkan tulang. Tulang yang kuat membuat tubuh stabil dan mencegah terjadinya jatuh yang bisa menimbulkan kerusakan sendi. Pastikan Anda mengasup makanan kaya kalsium serta vitamin D. Konsumsi jeruk juga disarankan karena penelitian menunjukkan vitamin C dan antioksidan lainnya membantu mengurangi osteoartritis.

9. Lindungi dengan glukosamin
Pemakaian glukosamin secara teratur membantu melindungi persendian dan mengurangi risiko osteoartritis.